Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha Menuju Dunia Satu Keluarga


04 September 2019 (5 years ago) Pendidikan 1734 Viewers

           Undang Undang Nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  (Sisdiknas)  Pasal  1  ayat (1) mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana    belajar    dan    proses    pembelajaran    agar    peserta    didik    secara    aktif mengembangkan   potensi   dirinya   untuk   memiliki   kekuatan   spiritual   keagamaan, pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak  mulia  serta  keterampilan  yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

           “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”. Pendidikan  merupakan  senjata  yang  paling  ampuh  untuk  mengubah  dunia, kata  Nelson  Mandela dalam Dwi Susilo dan Satriana Yasmuarto (2016, 3) melalui  pendidikan  maka manusia  dapat  memperbaiki  bahkan  meningkatkan  kualitas  kehidupan  mereka  yang serta  merta  akan  berpengaruh  secara  positif  terhadap  lingkungan  di  sekitarnya. Pendidikan  berperan  secara  signifikan  dalam  membekali  manusia  untuk menyongsong  masa  depan  yang  penuh  dengan  tantangan  dan  perubahan.  Menurut teori  modal  manusia  (human  capital),  pendidikan  merupakan  bagian  dari  investasi kehidupan  manusia.  Artinya,  seseorang  dapat  meningkatkan  penghasilannya  melalui peningkatan  pendidikan  karena  dengan  peningkatan  pendidikan  maka  pengetahuan dan  keterampilan  yang  dimiliki  akan  meningkat  yang  akan  berpengaruh  terhadap meningkatnya produktivitas seseorang yang pada akhirnya menjadikan mereka unggul dan memiliki daya saing yang tinggi pada masing-masing bidang kehidupan.

                 Persaingan hidup membuat manusia semakin tidak berperasaan , tidak memiliki belas kasihan, kejam, jahat dan sadis. Moral manusia semakin merosot, nurani semakin tersesat. Demi keberlangsungan hidup diri sendiri tidak memperdulikan hidup makhluk lainnya,bertindak semena-mena menindas dan melecehkan martabat hidup orang lain. Ini adalah perbuatan yang tidak beradab. Karena itu, persaingan hidup mengakibatkan kehidupan manusia semakin jauh dari peradaban. Mutu dan kualitas hidup menjadi semakin rendah, saling melukai dan mencelakai, akhirnya manusia itu sendiri semakin menuju kehancurannya.

            Pendidikan agama Buddha perlu diberi penekanan khusus terkait dengan pembentukan budi pekerti (Moralitas) yaitu sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta alam sekitarnya. Proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan dan kasih, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, kasih, dan peduli(altruis), yang akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dalam ungkapan Buddha-nya, “Pengetahuan saja  tidak akan membuat orang terbebas dari penderitaan, tetapi ia juga harus melaksanakannya” (Sn. 789).

            Sedangkan Wan Tzu Kuang (2015, 27), mempertegas bahwa kita sudah masuk Abad 21, dengan kemajuan materi telah mencapai puncaknya. Kemajuan evolusi mental dan spiritual justru ketinggalan jauh. Buktinya kehidupan manusia sekarang tidak bahagia, tidak gembira. Jika hanya ada kemajuan material, sementara evolusi mental dan spiritual semakin merosot, ini menunjukkan Kemunduran hidup manusia. Zaman sekarang banyak orang menderita gangguan jiwa, stress, depresi, bahkan melukai diri atau bunuh diri. Inilah akibat dari perkembangan evolusii materi yang melampaui evolusi mental dan spiritual. Ini juga penyebab krisis kelangsungan hidup manusia.

            Di abad Kasih yang saling mengasih alam dan kehidupan, sebagai abad Dunia Satu Keluarga, apabila setiap orang saling mengasihi dan memandang dunia dengan visi dan misi yang sama membangun Dunia Satu Keluarga, maka akan terwujudlah sebuah budaya dan peradaban yang baik dan bermoral etika yang baru bagi keselamatan dan kedamaian umat manusia. Sekolah Tinggi Agama Buddha(STAB) Maitreyawira   mempunyai misi untuk merealisasikan dan segera terwujudnya cita-cita dan tujuan  “Dunia Damai Sejahtera”, “Dunia Satu Keluarga”.

            Menurut Wang Tzu Kuang (2006, 2) Makna Dunia Satu Keluarga dimanifestasikan dalam tembang Dunia Satu Keluarga sebagai berikut , Kamu dan aku satu keluarga, bumi satu keluarga, semua manusia satu keluarga, dunia satu keluarga, kewarganegaraan berbeda-beda, namun tetap satu keluarga, beragam agama dan keyakinan, juga adalah satu keluarga, beraneka ragam suku bangsa, tetap satu keluarga, berbeda warna kulit dan ras, tetapi juga satu keluarga, beraneka ragam kebangsaan, semua satu keluarga, berbeda budaya namun tetap satu keluarga, berbeda adat istiadat juga satu keluarga, berbeda kebiasaan, juga satu keluarga, berbeda bahasa, juga satu keluarga, berbeda aksara, juga satu keluarga,  seluruh umat manusia satu keluarga ,semua makhluk hidup satu keluarga ,wo men yi jia ren  們是一家人.

Pengembangan nilai, moral, dan sikap juga dikembangkan secara efektif dilingkungan sekolah. Akhir-akhir ini karena semakin maraknya perilaku remaja yang kurang menjunjung tinggi nilai-nilai, moral, dan sikap positif, maka diberlakukan lagi pendidikan Agama dan budi pekerti di sekolah umum. Bahkan untuk menentukan kelulusan siswa tidak hanya didasarkan pada prestasi akademik belaka melainkan harus dikaitkan dengan budi pekerti peserta didik tersebut.

Proses Pendidikan Budi pekerti ini, meskipun sesungguhnya pada zaman sebelumnya sudah diterapkan di sekolah misalnya Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di masa saya dahulu tahun 80an, namun kemudian menghilang begitu saja seiring dengan gencarnya kampanye bagi upaya bangsa mengejar ketertinggalan dalam pembangunan teknologi.

            Konsep Pendidikan Dunia satu keluarga semakin penting, Wang Tzu Kuang (2006, 54) adalah pertama ; melindungi kehidupan diri sendiri dan orang lain, kedua ; mengasihi kehidupan semua makhluk, mengasihi diri sendiri dan orang lain,dan  ketiga ; memuliakan kehidupan diri sendiri dan orang lain.

Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha STAB Maitreyawira, tidak hanya menitikberatkan bagaimana seseorang memahami agama Buddha secara personal, tetapi bagaimana memahami dan membantu umat manusia dalam menjalani kehidupannya dengan keindahan dan kasih. Membantu manusia untuk melindungi hidupnya, mengasihi dan memuliahkan hidup diri dan orang lain. Ini dikatakan Wang Tzu Kuang sebagai Keyakinan Akal Budi. Akal budi bagai kunci yang dapat membuka pikiran rasional dan bijaksana, menggunakan sarana pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang rasional dan bijaksana. Orang yang berkeyakinan akal budi, ia akan semakin bersyukur, menghormati, dan mengasihi segalanya, semakin tinggi keyakinan seseorang, ia akan semakin harmonis, ramah, serta berpadu dengan langit, bumi, manusia dan semua makhluk, ia akan semakin merendahkan hati, mengosongkan diri dan mengembalikan jiwa raga ke kosong tiada.

*) Narasumber Sonika,S.E.,S.Ag.,M.Pd, Asisten Ahli STAB Maitreyawira. Disampaikan dalam Seminar Pendidikan STAB Maitreyawira Pekanbaru,                 2 September 2019

Pendidikan Lainnya

...

Budaya Perilaku Sehat

17 July 2024 (2 months ago)

...

Mental Health*)

28 May 2024 (4 months ago)

 

...

Carol Gilligan

03 May 2024 (5 months ago)

TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI  DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL...

...

Vandana Shiva

03 May 2024 (5 months ago)

TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL: OLE...

...

Menelusuri Keindahan Kesejahteraan Emosional

02 March 2024 (7 months ago)

...

Bahagia Adalah Hal Yang Sederhana

02 March 2024 (7 months ago)

...

Mensyukuri Segalanya, Segalanya Disyukuri. Kunci Bahagia Sejati!

02 March 2024 (7 months ago)

...

Berkah Waisak Di Kegiatan Mahanitiloka Dhamma Nasional 2023*)

22 May 2023 (1 year ago)

...

Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 2 *)

24 March 2023 (1 year ago)

          Pengarusutamaan Moderasi Beragama...

...

Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 1 *)

24 March 2023 (1 year ago)

             Indonesia sebagai ne...

...

Implementasi Nilai-nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis Dunia Satu Keluarga *)

24 January 2022 (2 years ago)

Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis...

...

Pendidikan Tak Berjumpa

02 May 2021 (3 years ago)

Pendidikan Tak Berjumpa  (Tulisan ini dibuat dalam rangka Hari Pe...

...

Peran Dosen Agama Buddha Dalam Strategi Mendesain Model Pembelajaran Yang Menarik Dan Menyenangkan Selama Masa Pandemi Covid-19

23 April 2021 (3 years ago)

Rida Jelita.S.H., M.H Dosen STAB Maitreyawira, Riau Abstrak Semua i...

...

Merajut Kehidupan Harmonis, Membangun Kebersamaan Di Tengah Covid-19*)

30 December 2020 (3 years ago)

      Dari Webinar Nasional yang bertema : &l...

...

Abdi Negara Dan Abdi Dharma (dalam Rangka Hari Guru Nasional Dan Hut Pgri Ke-75)

26 November 2020 (3 years ago)

Hidup demi pelayanan pada Negara bidang pendidikan dan pelayanan pada ...

...

Eco Enzyme Dan Pencapaiannya Yang Luar Biasa Dalam Bidang Pertanian.

26 May 2020 (4 years ago)

Oleh Rida Jelita Siapakah Dr. Rosukon Poompanvong? Rosukon Poompanvo...

...

Implementasi Sekolah Bebas Sampah Organik

24 May 2020 (4 years ago)

Oleh Rida Jelita   Masalah sampah organik (contoh sisa sayuran da...

...

Eco Enzyme Vs Covid-19

24 May 2020 (4 years ago)

Oleh Rida Jelita Sebenarnya sejak kapan COVID-19 masuk ke negeri kita...

...

Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar

05 September 2019 (5 years ago)

Disusun oleh Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira &...

...

Eco Enzyme Do It Yourself

31 August 2019 (5 years ago)

OLEH RIDA JELITA, S.H., M.H. (DOSEN TETAP STAB MAITREYAWIRA) Eko Enzi...

...

Pentingnya Lembaga Alumni Di Stab Maitreyawira

17 July 2019 (5 years ago)

Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira   ...

...

Pendidikan Memperbaiki Nilai Kehidupan

30 May 2019 (5 years ago)

Memberi nilai kehidupan manusia Melihat fenomena Kehidupan , orang se...

...

Bagaimana Merumuskan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi

10 April 2019 (5 years ago)

Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira Setiap l...

...

Tips Agar Tugas Kuliah Selesai Tepat Waktu

28 March 2019 (5 years ago)

Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira   ...

...

Memanfaatkan Teknologi Untuk Bahan Ajar Pembelajaran

16 February 2019 (5 years ago)

Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen STAB Maitreyawira yadisutikno@gm...

...

Tips Untuk Mahasiswa Agar Sukses Kuliah

18 December 2018 (5 years ago)

Setiap mahasiswa tentu ingin sukses kuliah. Tentu saja keinginan sukse...

...

Membangun Peradaban Kehidupan Manusia (2)

15 November 2018 (5 years ago)

Memahami Tiga Konsep Kehidupan Manusia yaitu  Naturalis, Humanis,...

...

Membangun Peradaban Kehidupan Manusia (1)

15 November 2018 (5 years ago)

Evolusi adalah proses yang mesti dilalui menuju peradaban. Harmonis ad...

...

Orasi Ilmiah Pada Wisuda Sarjana Ke-12 Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten

15 October 2018 (5 years ago)

Namo Buddhaya,   Damai sejahtera selalu menyertai kita semua, &nb...

...

Andai Aku Iron Man

15 October 2018 (5 years ago)

Sejak kuliah di STAB Maitreyawira yang ada diotak kita mungkin kapanla...

...

Kuliah Dengan Google Classroom?

07 October 2018 (6 years ago)

Baru 1 hari saya mencoba aplikasi pendidikan yang disediakan oleh goog...

...

Perkuliahan Jarak Jauh – E Learning?

07 October 2018 (6 years ago)

Dalam dunia pendidikan tinggi mengenal istilah E-Learning, istilah ter...

...

Tips Mendapatkan Nilai A

01 October 2018 (6 years ago)

Mendapatkan nilai A sewaktu belajar di kampus merupakan suatu hal yang...

...

Menggagas Pendidikan Moral

11 September 2018 (6 years ago)

Pendidikan sangat berperanan penting dalam proses peningkatan kualitas...