15 November 2018 (5 years ago) | Pendidikan | 5720 Viewers |
Evolusi adalah proses yang mesti dilalui menuju peradaban. Harmonis adalah peradaban, respek adalah peradaban, perbawa adalah peradaban, kosong-ajaib (kosong) adalah peradaban, bahagia adalah peradaban, gembira adalah peradaban, termasuk juga: antusias bekerja adalah peradaban, antusias berperikemanusiaan adalah peradaban, antusias mengasihi kehidupan adalah peradaban; damai hati, damai tenteram, dan damai gembira semuanya adalah peradaban; lalu, sederhana dalam pikiran adalah peradaban, sederhana dalam perilaku adalah peradaban, dan sederhana dalam kehidupan adalah peradaban ; tentu saja: sopan santun publik adalah peradaban, moral publik adalah peradaban, dan ketertiban publik adalah peradaban; puncak kejayaan peradaban ialah "Dunia Satu Keluarga". Evolusi penghidupan umat manusia, adalah peningkatan keseluruhan peradaban. penghidupan umat manusia. Hanya dengan peningkatan dan perluasan peradaban penghidupan umat manusia, barulah memungkinkan hidup yang dapat berkelanjutan.
Wan Tzu Kuang (2015, 27), mengatakan kita sudah masuk Abad 21, dengan kemajuan materi telah mencapai puncaknya. Kemajuan evolusi mental dan spiritual justru ketinggalan jauh. Buktinya kehidupan manusia sekarang tidak bahagia, tidak gembira. Jika hanya ada kemajuan material, sementara evolusi mental dan spiritual semakin merosot, ini menunjukkan Kemunduran hidup manusia. Zaman sekarang banyak orang menderita gangguan jiwa, stress, depresi, bahkan melukai diri atau bunuh diri. Inilah akibat dari perkembangan evolusii materi yang melampaui evolusi mental dan spiritual. Ini juga penyebab krisis kelangsungan hidup manusia.
Yang dikenal dengan abad Nuraniah, abad Kasih yang saling mengasih alam dan kehidupan, abad Dunia Satu Keluarga, apabila setiap orang saling mengasihi dan memandang dunia dengan visi dan misi yang sama membangun Dunia Satu Keluarga, maka akan terwujudlah sebuah budaya dan peradaban yang baik dan bermoral etika yang baru bagi keselamatan dan kedamaian umat manusia. STAB Maitreyawira (makna Sekolah Kasih Abadi) mempunyai misi untuk merealisasikan dan segera terwujudnya cita-cita dan tujuan “Dunia Damai Sejahtera”, “Dunia Satu Keluarga”.
Membangun empat estetika baru , yaitu Budaya, peradaban, konsep nilai hidup, dan moralitas baru. Menyukai dan mencintai keindahan adalah sifat kodrati seluruh manusia. Empat model pembaharuan akan menjadikan kehidupan seluruh umat manusia semakin indah, menjadikan dunia ini makin indah, meskipun berbeda bangsa, suku, warna kulit, ras, ajaran, kepercayaan, namun sifat kodrati dalam menyukai dan mencintai keindahan adalah sama.
Menurut Wang Tzu Kuang (2006, 2) Makna Dunia Satu Keluarga dimanifestasikan dalam tembang Dunia Satu Keluarga sebagai berikut , Kamu dan aku satu keluarga, bumi satu keluarga, semua manusia satu keluarga, dunia satu keluarga, kewarganegaraan berbeda-beda, namun tetap satu keluarga, beragam agama dan keyakinan, juga adalah satu keluarga, beraneka ragam suku bangsa, tetap satu keluarga, berbeda warna kulit dan ras, tetapi juga satu keluarga, beraneka ragam kebangsaan, semua satu keluarga, berbeda budaya namun tetap satu keluarga, berbeda adat istiadat juga satu keluarga, berbeda kebiasaan, juga satu keluarga, berbeda bahasa, juga satu keluarga, berbeda aksara, juga satu keluarga, seluruh umat manusia satu keluarga ,semua makhluk hidup satu keluarga ,wo men yi jia ren 我 們是一家人.
Hymne Pujian Kedamaian Semesta menyebutkan bahwa Langit bumi bagai ayah bunda, semua manusia di dunia Satu Keluarga, burung di angkasa, aneka satwa yang hidup, di daratan dan di lautan, semua adalah saudara kita, bunga, rumput, pepohonan, bagian dari keluarga taman semesta. Junjung semua kehidupan, lindungi hidup kita, lindungi hidup mereka, cintai hidup kita, cintai hidup mereka, muliahakan hidup kita, muliakan hidup mereka. Bersama mari membangun Keluarga yang harmonis dengan alam, masyarakat yang harmonis dengan alam, bangsa yang harmonis dengan alam, Dunia, manusia, alam berpadu menuju Damai.
Melaksanakan konsep: "Pendidikan Estetis Kemanusiaan" untuk merubah paradigma, dengan program ini dapat membantu peserta didik untuk memahami makna nilai–nilai kehidupan, hubungan antar manusia, dan hubungan dengan alam. Kerangka Materi “Ilmu Keindahan Hidup”. pribadi yang harmonis antara manusia dengan alam, keluarga yang harmonis antara manusia dengan alam, masyarakat yang harmonis antara manusia dengan alam,negara yang harmonis antara manusia dengan alam,dunia yang harmonis antara manusia dengan alam, tujuan terakhirnya adalah Dunia Satu Keluarga.
Pembelajaran Budaya Kasih Semesta “Ilmu Keindahan Hidup Manusia” belajar seumur hidup, untuk mengembangkan dan menggali: 1) Kebudayaan luhur yang terkandung dalam budaya kasih semesta, seperti budi pekerti, kecerdasan, kesehatan, kebersamaan, keindahan, kesucian; 2) Membantu generasi muda untuk mengembangkan diri, menuju pembelajaran kebudayaan global; 3) Mendorong pencapaian keharmonisan bagi personal, keluarga, masyarakat, bangsa-negara dan dunia; 4) Serta membangun kehidupan sejahtera yang paling sejati, paling bajik, paling indah, dan paling suci.
Sasaran yang mau di capai dalam program Pembelajaran Budaya Kasih Semesta adalah ; 1) Membantu generasi muda membentuk kepribadian luhur dalam kehidupan sehari-hari; 2) Mendorong semangat hidup yang dinamis dan positif, membangun wawasan yang benar tentang nilai hidup benar dan tujuan hidup yang benar; dan 3) Menyosialisasikan ilmu keindahan hidup yang mengasihi alam semesta, menampilkan pribadi yang indah kodrati. (Wang Tzu Kuang & Winnie W.Y.Ho, 2016, 8).
Pengkajian tentang fungsi dan arah pendidikan, mestilah bertitik tolak dari akar manusia yakni “Kasih”, selanjutnya baru tentang manfaat hidup, kegiatan hidup dan perjalanan hidup. Pendidikan “Kasih” mencakup cinta, kebaikan, harapan, bahagia, gembira, sukacita, alam semesta, termasuk juga hati nurani yang paling sejati, paling bajik, paling indah, paling sakral yang dimiliki secara kodrati. Kelakuan dan pikiran “Pengasih” adalah jujur dari hati terdalamnya, perbuatannya senantiasa memberikan manfaat, mempraktikkan kehidupan mental dan kehidupan spiritual yang “niat positif, kelakuan positif, ucapan positif, aura positif”; perbuatan yang menampilkan nilai hidup yang bersemangat tiada keegoisan dan tiada keakuan.“Kasih” artinya membuat gembira, menguntungkan orang tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan alam semesta.
Carol Gilligan03 May 2024 (4 months ago) TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL... |
Vandana Shiva03 May 2024 (4 months ago) TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL: OLE... |
Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 2 *)24 March 2023 (1 year ago) Pengarusutamaan Moderasi Beragama... |
Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 1 *)24 March 2023 (1 year ago) Indonesia sebagai ne... |
Implementasi Nilai-nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis Dunia Satu Keluarga *)24 January 2022 (2 years ago) Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis... |
Pendidikan Tak Berjumpa02 May 2021 (3 years ago) Pendidikan Tak Berjumpa (Tulisan ini dibuat dalam rangka Hari Pe... |
Merajut Kehidupan Harmonis, Membangun Kebersamaan Di Tengah Covid-19*)30 December 2020 (3 years ago) Dari Webinar Nasional yang bertema : &l... |
Abdi Negara Dan Abdi Dharma (dalam Rangka Hari Guru Nasional Dan Hut Pgri Ke-75)26 November 2020 (3 years ago) Hidup demi pelayanan pada Negara bidang pendidikan dan pelayanan pada ... |
Eco Enzyme Dan Pencapaiannya Yang Luar Biasa Dalam Bidang Pertanian.26 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Siapakah Dr. Rosukon Poompanvong? Rosukon Poompanvo... |
Implementasi Sekolah Bebas Sampah Organik24 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Masalah sampah organik (contoh sisa sayuran da... |
Eco Enzyme Vs Covid-1924 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Sebenarnya sejak kapan COVID-19 masuk ke negeri kita... |
Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar05 September 2019 (5 years ago) Disusun oleh Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira &... |
Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha Menuju Dunia Satu Keluarga04 September 2019 (5 years ago) Undang Undang Nomor 20&... |
Eco Enzyme Do It Yourself31 August 2019 (5 years ago) OLEH RIDA JELITA, S.H., M.H. (DOSEN TETAP STAB MAITREYAWIRA) Eko Enzi... |
Pentingnya Lembaga Alumni Di Stab Maitreyawira17 July 2019 (5 years ago) Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira ... |
Pendidikan Memperbaiki Nilai Kehidupan30 May 2019 (5 years ago) Memberi nilai kehidupan manusia Melihat fenomena Kehidupan , orang se... |
Bagaimana Merumuskan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi10 April 2019 (5 years ago) Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira Setiap l... |
Tips Agar Tugas Kuliah Selesai Tepat Waktu28 March 2019 (5 years ago) Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira ... |
Memanfaatkan Teknologi Untuk Bahan Ajar Pembelajaran16 February 2019 (5 years ago) Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen STAB Maitreyawira yadisutikno@gm... |
Tips Untuk Mahasiswa Agar Sukses Kuliah18 December 2018 (5 years ago) Setiap mahasiswa tentu ingin sukses kuliah. Tentu saja keinginan sukse... |
Membangun Peradaban Kehidupan Manusia (2)15 November 2018 (5 years ago) Memahami Tiga Konsep Kehidupan Manusia yaitu Naturalis, Humanis,... |
Orasi Ilmiah Pada Wisuda Sarjana Ke-12 Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten15 October 2018 (5 years ago) Namo Buddhaya, Damai sejahtera selalu menyertai kita semua, &nb... |
Andai Aku Iron Man15 October 2018 (5 years ago) Sejak kuliah di STAB Maitreyawira yang ada diotak kita mungkin kapanla... |
Kuliah Dengan Google Classroom?07 October 2018 (5 years ago) Baru 1 hari saya mencoba aplikasi pendidikan yang disediakan oleh goog... |
Perkuliahan Jarak Jauh – E Learning?07 October 2018 (5 years ago) Dalam dunia pendidikan tinggi mengenal istilah E-Learning, istilah ter... |