15 November 2018 (6 years ago) | Pendidikan | 6349 Viewers |
Memahami Tiga Konsep Kehidupan Manusia yaitu Naturalis, Humanis, dan Altruis.
1. Konsep Naturalis
Betapa pentingnya hidup yang mengasihi alam semesta, belajar menghargai dan mencintai kehidupan yang menjadi isu penting ,tidak peduli apa kebangsaan, warna kulit, agama, atau ideologi, berbeda dalam adat, bahasa dan aksara, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, cerdas atau sebaliknya, cantik atau jelek, tindakan dan pemikiran harus mempunyai konsep naturalis, yaitu mencintai alam.
Wang Tzu Kuang ( 2006, 39) bahwa Heaven, earth, humans, and all things exist as a family, each making its contribution to provide the balance of the earth. It is sheer natural that we should care for the birds, the grass, and the trees. All these things are in essence a part of our being, interplaying in our lives like our brothers and sisters. Humans are said to be “The Soul of All Beings”. Hence, we should take care of the well heing of all the living beings by making sure that their sancity of life is being seriously respected. If we can successfully bring about such harmonious unity thus the aspiration of the sages of the Heaven, or the Pureland, or the sincerity, compassion and aesthetics element of the Heavenly paradise will not be far off.
Memandang bahwa Langit, bumi, manusia, dan segala sesuatu ada sebagai satu keluarga, masing-masing memberikan kontribusinya untuk memberi keseimbangan bumi. Maka kita harus merawat burung, rumput, dan pepohonan. Manusia dikatakan sebagai "Jiwa Semua Makhluk Hidup". Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan semua makhluk hidup dengan memastikan bahwa keberagaman hidup mereka dihargai secara serius. Jika kita berhasil membawa kesatuan yang harmonis demikian, maka dunia dipenuhi belas kasih dan estetika Surgawi yang dekat dengan kita.
2. Konsep Humanis
Wang Tzu Kuang (2016, 48) Semenjak adanya manusia, peperangan terus terjadi karena perbedaan etnis, suku, ras, golongan, Negara atau bangsa. Juga karena perbedaan budaya, ajaran, dan kepercayaan. Terjadinya peperangan kebanyakan disebabkan demi kepentingan kehidupan jasmani, maka kehidupan jasmani itu sangat subjektif, egois, dan individualis. Karena itu persaingan dalam kehidupan jasmani sungguh ketat, kejam, sadis, dan biadab.
Prinsip persaingan hidup dalam dunia hewan adalah “Siapa yang kuat, dialah yang menang”. Yang kuat akan hidup sedangkan yang lemah akan dimangsa yang kuat. Ternyata persaingan hidup spesies manusia sekarang tak jauh berbeda dengan persaingan hidup dalam dunia hewan, berlaku hukum rimba yang tidak beradab. Senantiasa berupaya untuk mengalahkan dan menjatuhkan lawan, agar diri sendiri dapat tetap hidup selamanya.
Pendidikan humanistik dicirikan oleh berkarakter kepribadian yang dididik, dalam iklim yang berwatak baik dan menghormati martabat manusia, menuju kehidupan terbaik dan tertinggi yang mereka mampu dalam tiga ranah mendasar kehidupan: sebagai individu yang harmonis. dan secara otentik mewujudkan potensi mereka, sebagai warga negara yang terlibat dan bertanggung jawab dalam demokrasi, dan sebagai manusia yang memperkaya dan menyempurnakan diri melalui keterlibatan aktif dan kolektif prestasi atas budaya hidup.
Wang Tzu Kuang & Winnie W.Y.Ho. (2016, 9) ada lima makna Pendidikan, yaitu
Pertama ; Pendidikan Kehidupan (Life Education), Pendidikan kehidupan memiliki jenjangnya: mulai dari perkembangan personal hingga membangun relasi dengan orang lain, lingkungan, dan alam semesta; agar saling menghormati, dan hidup bersama rukun harmonis. Juga mencapai nilai dan makna hidup yang sesungguhnya. Agar kita dapat meningkatkan diri dalam aspek jasmani, batini, dan rohani; demi mencapai tujuan tertinggi yang berkepribadian seimbang, dewasa, teguh, bahagia dan harmonis.
Pendidikan kehidupan bertujuan menyebarkan “Refleksi Tentang Hidup”. Peduli dan pengembangan kehidupan yang mengutamakan kualitas, sekaligus perwujudan pendidikan humanis. Pemahaman terhadap diri sendiri, terhadap orang lain dan masyarakat, untuk selanjutnya perbaikan dan peningkatan, hingga tingkat respek terhadap kehidupan, membuat keberlangsungan hidup semakin luas, kegiatan hidup semakin semarak, mewujudkan hidup indah bahagia. Memunculkan Keindahan Alam Beauty of Nature: memuliakan kehidupan: meminimkan diri, berjuang maksimal mengamalkan dengan senantiasa memberikan manfaat bagi alam dan sesama.
Kedua ; Pendidikan seni hidup (The Art of Living) Pendidikan seni hidup ialah melalui praktik sehari-hari, sehingga siswa dapat tumbuh kembang secara seimbang; dengan kemampuan refleksi diri, semangat progresif untuk mewujudkan tujuan hidup, ini adalah konsep belajar seumur hidup. Pendidikan seni hidup adalah dasarnya, bersifat menyeluruh, secara terus-menerus. Intinya termasuk “ketrampilan hidup” untuk menghadapi berbagai aspek kehidupan, terutama mengutamakan ketrampilan terhadap manusia, misalnya respek, peduli, taat hukum, kesehatan, kebersihan, gizi, lingkungan, kewarganegaraan, cinta bangsa dan negara.
Ketiga ; Pendidikan kerohanian (The Reinforcement of faith), Pendidikan kerohanian mencakup aspek mental dan spiritual; mengimani “kodrat manusia adalah bajik” dan berwawasan “Dunia satu keluarga”. Dengan misi, kesadaran nurani, kasih; berkembang menjadi jiwa yang bajik terhadap semua orang, urusan dan makhluk. Membangun keharmonisan dalam hubungan, meluas ke keluarga yang rukun, masyarakat yang aman, negara makmur jaya, dan dunia damai sentosa terwujud. Mentalitasnya bermoral, tidak sekedar pedoman sikap dan norma etika, tetapi juga pemantapan pendidikan karakter yang bijak. Tidak perlu diragukan, terdapat berbagai pendapat dan konsep terhadap “hidup”.
Keempat ; Pendidikan Humanis Terpadu (Humanistic Education: The Teaching of Integrated Knowledge) mendidik dan membekali berbagai ilmu yang dibutuhkan oleh generasi muda dizaman kontemporer, pendidikan karakter utuh, pendidikan holistik yang mengutamakan kemanusiaan pembelajaran cenderung ke keseharian hidup, aplikatif, menyenangkan. Contoh senam sukacita, tari, drama, merangkai bunga, seni meramu teh, dll. Dapat menambah kesukaan belajar, sehingga yang diketahui menyatu dalam kehidupannya.
Kelima ; Pendidikan Karakter Mulia (Character Education: Effective Character Building) memperkuat pendidikan moral dan integritas, memadukan konsep nilai dan etika ke dalam pembelajaran menjadi orang yang dibutuhkan oleh masyarakat, punya pemikiran positif, kritis, daya cipta yang kreatif, pengambilan keputusan tepat, kemampuan etis, mampu merespon dan menyelesaikan berbagai konflik pendapat
Selain itu, ada lima makna pendidikan diatas dan tiga hal penting dalam mencapai kehidupan harmonis dalam universal family yakni, pertama ; melindungi kehidupan diri sendiri dan orang lain, kedua ; mengasihi kehidupan semua makhluk, mengasihi diri sendiri dan orang lain,dan ketiga ; memuliakan kehidupan diri sendiri dan orang lain. (Wang Tzu Kuang ,2006, 54)
Dalam Kosenp Humanis, menjadi Program sekolah Maitreya Provinsi Riau ditetapkan menjadi Pembelajaran yang mengasihi Semesta yaitu dengan melindungi kehidupan, mengasihi kehidupan, memuliakan kehidupan.
a. Melindungi kehidupan
Menggulirkan wawasan betapa pentingnya “melindungi kehidupan”, keseluruhan hidup dan keharmonisan; tidak menyakiti, tidak membenci, tidak menganiaya, tidak menyia-nyiakan hidup. Dimulai dari bagaimana memperlakukan hidup sendiri, mengerti, memahami makna hidup, tujuan dan nilainya, afirmasi terhadap hidup sendiri, bisa merawat diri menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, membangun kebiasaan sikap dan kelakuan yang positif serta falsafah hidup yang progresif. Juga menghormati kehidupan orang lain, membantu orang lain mencapai kehidupan yang sehat dan kebiasaan hidup yang positif, bertambah luas hingga semua bentuk kehidupan, hak hidup semua makhluk, hemat dan tepat guna sumber daya alam, sayang berkah, kebersamaan hidup dan kemilikan bersama.
b. Mengasihi kehidupan
Semangat dinamis dan berjuang, optimis dan progresif, harmonis dan kebersamaan hidup; senantiasa senyum menghiasi wajah, dapat respek, toleransi, syukur terhadap segala-galanya, baik terhadap orang, pekerjaan maupun makhluk, isilah kehidupan dengan kesukacitaan dan kebahagiaan berlimpah. Bermula dari mengasihi kehidupan sendiri, berkembang ke mengasihi kehidupan orang lain, membantu semua kehidupan hidup dinamis dan progresif, sukacita dan bahagia. Dari aspek mental, mengembangkan perbuatan yang altruis, menguntungkan orang,membangun relasi yang harmonis antar manusia. Semua makhluk yang hidup di udara, di darat, di laut serta tetumbuhan, memiliki kehidupan. Melalui hubungan manusia dengan lingkungan, dan alam semesta, saling menghormati saling menjaga, barulah berpengharapan dapat hidup berkelanjutan. Hubungan manusia dan alam, mencapai keseimbangan dan ketertiban, kemuliaan bersama dan kegembiraan bersama.
c. Memuliakan kehidupan
Meneladani langit, bumi dan laksa makhluk, yang selalu memberi (menguntungkan) semua kehidupan, melayani dan mengabdi tanpa pamrih, menampilkan kemuliaan hidup, terang yang enyinari dan mensejahterakan semua makhluk. Dengan garis hidup yang terbatas, menghasilkan nilai hidup yang tiada batas, mulai dari sendiri hingga orang lain, membantu orang lain juga ikut serta dalam pemuliaan kehidupan. Mulai dari bermanfaat bagi sendiri, hingga keluarga, masyarakat, bangsa dan negara bahkan dunia dan seluruh alam semesta. Demikianlah, mulai dari individu hingga alam semesta. Memadukan kekuatan semua orang, bersama-sama mewujudkan dunia yang sentosa, kebersamaan berkah dan sukses bersama.
Eksistensi hidup dalam Wang Tzu Kuang (2015, 25) adalah sebuah estetika yang luar biasa pada kodratnya jiwa manusia adalah yang sejati, yang bajik, dan yang indah. Karena itu spirit kehidupan adalah sejati, bajik, dan indah. Sesungguhnya sejati dan bajik adalah Keindahan. Karena itu bila hidup tidak dimanifestasikan kodrat spirit kehidupan yang sejati, bajik, dan indah, betapa kehidupan ini akan menjadi gersang. Spirit kehidupan menjadi suram, kelabu, tidak bercahaya. Kehidupan seorang manusia pun menjadi hampa, tiada makna. Hidup hanya menjadi respon pelampiasan naluri hewani saja.
To create a new culture of mankind - love the natural culture.Because of cultural differences, resulting in the opposition between people, barriers, indifference and alienation, and even hostile, hostile, and finally evolved into war, such as religious war, ethnic war, national war, self The tragedy.The solution is to create a new culture of mankind, the new culture of mankind is to love the culture of nature, love heaven, earth, people, all things culture, is to establish a "harmony between man and nature, physical and human nature Harmony of the family, man and nature harmony of society, man and nature harmony of the country, man and nature of the harmonious world of culture.
Ekosistem alam semakin rusak, perubahan iklim semakin tidak menentu, dan penyakit menular tak terkendali. Terlebih lagi kemerosotan moral umat manusia, persaingan hidup yang semakin keras, hubungan antarmanusia yang semakin dingin tak bersahabat, serta terenggutnya nilai keadilan dan kemanusiaan dalam kehidupan bermsyarakat. Semua ini mengakibatkan umat manusia hidup dalam kecemasan dan ketidak tenangan. Menghadapi ketidakpastian masa depan dengan gamang dan bimbang. Sungguh kehidupan manusia tidak bahagia.
3. Konsep Altruis ( Menguntungkan orang lain)
Menurut Grand Master Wang Tzu Kuang (2016, 10-12), Chairman INLA dalam pengembangan dalam kurikulum di Sekolah Maitreyawira Nasional dikatakan bahwa The Core Curriculum of Nature Loving adalah bertujuan mengembangakan konsep altruis memberi dan berbagi, makna Maitri adalah Kasih, dengan Kasih memberikan kebaikan, semangat membagi kebagiaan dan kebaikan kepada sesama, dari kecil dilatih memberi kebaikan dan kebahagiaan sesama akan memberikan pengaruh besar setelah mereka dewasa.
Secara umum sikap Altruis sasaran Pendidikan yang mau dicapai dengan ;1) Kehidupan dan kelangsungan hidup penuh makna dengan memberi dan berbagi kebahagiaan bersama. 2) Memberi makna dari perilaku Maitri, cinta kasih, membawa kebahagiaan, sukacita, rukun,dan damai harmonis.3) Pendidikan dan belajar tanpa berhenti, karena tidak mengenal akhir dari pembelajaran. 4) Anak atau siswa Maitreya dididik untuk mempunyai jiwa dan sikap mental positif, kepada keluarga, bangsa dan negara. Terpanggil untuk membagi, manfaatnya untuk diri sendiri, anak bangun pagi sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk keluarga, masyarakat dan baktikan kepada bangsa dan negara, 5) Terpanggil sadar berjuang memberi kepada keluarga,masyarakat dan negara maka kitalah orang bebahagia didunia, bukan materi atau jabatan yang dimiliki, sudah tertanam dalam batin kita semua. 6) Hidup bermakna dan berguna dan mulia, penuh cahaya dan sukacita. Membangun hidup berwibawa, kemuliaan dan makna, maka hidup bercahaya, berbahagia dan sukacita,7) Darimana datangnya memberi dan berbagi, memberi dan berbagi siap berkorban, bagaikan lilin yang memberikan cahaya kepada orang lain. 8) Dengan Senam Kasih Semesta salah satu satu ciri kurikulum ; tarian, senam, drama, nyanyian kasih alam, maka anak akan tumbuh bercahaya bagai mentari, dengan semangat memberi dan berbagi pencapaian yang paling tinggi Dunia Satu Keluarga. Walau dunia penuh perbedaan kita tetap satu keluarga (the universal family). 10) Pandangan luas dan global, manusia dari satu sumber satu keluarga, punya tugas dan tanggungjawab untuk memberi dan berbagi. 11) Anak atau peserta didik setelah dewasa akan ada jiwa memberi dan berbagi maksimal.
Secara konseptual tiga faktor dominan terintegrasi yang dapat merubah peradaban dunia melalui model pembaharuan pembelajaran, yaitu :Pertama : faktor Naturalis, adalah hidup kesederhanaan, kewajaran, kealamiahan. Kedua : Humanis, hidup bersama, relasi kemanusiaan, manusiawi, kekeluargaan ,dan Ketiga : Altruis, selalu menguntungkan orang lain, mewujudkan dunia satu keluarga adalah tujuan keberlangsungan hidup, memiliki wawasan dan konsep dunia satu keluarga.
Pertama : Faktor Naturalis, yaitu model perilaku hidup yang sehat, sederhana, hemat dan alami , secara empiris peserta didik diajarkan mencuci tangan sebelum makan, budaya kebersihan, tidak menyisakan makanan dipiring, menyayangi berkah, makan dari makanan alami seperti sayuran atau biji-bijian. Donald A.Crosby (2002, 78) mengatakan bahwa nilai alami manusia merupakan bagian integral dari alam yang secara fakta alam memberikan nilai-nilai kehidupan.
Kedua : Humanis, yaitu model perilaku melindungi, mengasihi, dan memuliakan kehidupan, secara empiris dalam kehidupan bersama sebagai warga sekolah yang saling menghormati, menjaga, tidak menyakiti, tidak menyia-nyiakan dalam relasi kemanusiaan, berperilaku manusiawi, bersikap positif, respek, toleransi, dan kekeluargaan dalam membangun Dunia Satu Keluarga, sebagai konsep andalan di sekolah Maitreya ini. (Wang Tzu Kuang 2016, 29-42)
Ketiga : Altruis,yaitu model perilaku Peduli, ethic of caring (Nancy Eisenberg, 1986,128), selalu menguntungkan orang lain, selalu ramah dan menolong sesama warga sekolah, tujuan keberlangsungan hidup, memiliki wawasan dan konsep dunia satu keluarga.
Sikap peduli yang dialami orang lain, sukarelawan (volunteer) dalam membantu orang lain, memberikan kebaikan tanpa egois, berfokus pada kepentingan orang lain. Ketiga faktor dominan ini dapat membawa perubahan perilaku bagi warga sekolah dan mengurangi perbuatan tidak bermoral, tidak disiplin, dan akan lebih sedikit tindakan kekerasan, agresi, dan keegoisan disebuah sekolah (Einberg & Mussen,1989,151).
References;
Armstrong, Karen.2006.The Great Transformation : The beginning of our religious Traditions. Toronto:
Random House,Inc.
Aloni, Nimrod. 2007.Enhancing Humanity, The Philosophical Foundations
of HumanisticEducation. The Netherlands: Springer, P.O. Box 17, 3300 AA Dordrecht,.
Crosby, Donald A. 2002. Religion Of Nature. Albany: State University of New York Press.
Douglas, A. Vakoch,2014. In Extraterrestrial Altruism: Evolution and Ethics in the Cosmos.London:
Heidelberg Springer.
Doni Koesoema A.,2011.Pendidikan Karakter. Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global.Jakarta:
Grasindo,
Eisenberg, N., & Paul H. Mussen (1989). The roots of prosocial behavior in children . United Kingdom:
Cambridge University Press
Eisenberg, N (1986). Al Truistic Emotion,Cognition, And
Behavior, Lawrence Erlbaum Associates Publishers:Hillsdale, New Jersey London
Nelson T. Potter,and Mark Timmons.1985. Morality And
Universality.Essays on Ethical Universalizability. Holland: Dordrecht.Published by D. Reidel Publishing Company.
Poole,Ross.,1991. Morality and Modernity. London: Routledge.
Lickona,Thomas.2012.Pendidik Untuk Membangun Karakter.Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan
Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggungjawab. Editor Uyu Wahyudin.Edisi pertama.Jakarta: Bumi Aksara.
Tzu Kuang,Wang & Winnie W.Y.Ho.2016,The Core Curriculum of Nature
Loving, The Aesthetic Education of Humanity, Tzu Kuang Publisher. Taiwan.R.O.C: Dept of Publication and Distribution.
Tzu Kuang,Wang.2000.The Compassion of Maitreya.. Taiwan ROC: Tzu
Kuang Publishers.
______.2015. The Survival Path Of Humanity, Taiwan ROC: Tzu Kuang Publisher
______.2009.Life in harmony with Nature : Revealing the beauty and Dignity of Mankind. Taiwan ROC: Tzu
Kuang Publisher,
______.2009. The nature loving wonderland : the Universal family. Taiwan
ROC: Tzu Kuang Publisher. www.the-inla.org
______.2009.The D.M.G. Universal Family Watch and Clock are Ticking-
A Way to Cosmic Unification . Taiwan ROC: Tzu Kuang Publisher
Sistem Gurukul, Pilar Pendidikan India Kuno Dan Warisannya Yang Abadi25 November 2024 (2 weeks ago)
|
Carol Gilligan03 May 2024 (7 months ago) TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL... |
Vandana Shiva03 May 2024 (7 months ago) TULISAN KHUSUS UNTUK HARI KARTINI DAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL: OLE... |
Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 2 *)24 March 2023 (1 year ago) Pengarusutamaan Moderasi Beragama... |
Moderasi Beragama Dalam Konsep “dunia Satu Keluarga” – Bagian 1 *)24 March 2023 (1 year ago) Indonesia sebagai ne... |
Implementasi Nilai-nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis Dunia Satu Keluarga *)24 January 2022 (2 years ago) Implementasi Nilai-Nilai Toleransi Guna Mewujudkan Indonesia Harmonis... |
Pendidikan Tak Berjumpa02 May 2021 (3 years ago) Pendidikan Tak Berjumpa (Tulisan ini dibuat dalam rangka Hari Pe... |
Merajut Kehidupan Harmonis, Membangun Kebersamaan Di Tengah Covid-19*)30 December 2020 (3 years ago) Dari Webinar Nasional yang bertema : &l... |
Abdi Negara Dan Abdi Dharma (dalam Rangka Hari Guru Nasional Dan Hut Pgri Ke-75)26 November 2020 (4 years ago) Hidup demi pelayanan pada Negara bidang pendidikan dan pelayanan pada ... |
Eco Enzyme Dan Pencapaiannya Yang Luar Biasa Dalam Bidang Pertanian.26 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Siapakah Dr. Rosukon Poompanvong? Rosukon Poompanvo... |
Implementasi Sekolah Bebas Sampah Organik24 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Masalah sampah organik (contoh sisa sayuran da... |
Eco Enzyme Vs Covid-1924 May 2020 (4 years ago) Oleh Rida Jelita Sebenarnya sejak kapan COVID-19 masuk ke negeri kita... |
Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar05 September 2019 (5 years ago) Disusun oleh Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira &... |
Pendidikan Tinggi Keagamaan Buddha Menuju Dunia Satu Keluarga04 September 2019 (5 years ago) Undang Undang Nomor 20&... |
Eco Enzyme Do It Yourself31 August 2019 (5 years ago) OLEH RIDA JELITA, S.H., M.H. (DOSEN TETAP STAB MAITREYAWIRA) Eko Enzi... |
Pentingnya Lembaga Alumni Di Stab Maitreyawira17 July 2019 (5 years ago) Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira ... |
Pendidikan Memperbaiki Nilai Kehidupan30 May 2019 (5 years ago) Memberi nilai kehidupan manusia Melihat fenomena Kehidupan , orang se... |
Bagaimana Merumuskan Visi Dan Misi Perguruan Tinggi10 April 2019 (5 years ago) Oleh: Rida Jelita, S.H., M.H. Dosen Tetap STAB Maitreyawira Setiap l... |
Tips Agar Tugas Kuliah Selesai Tepat Waktu28 March 2019 (5 years ago) Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen Tetap STAB Maitreyawira ... |
Memanfaatkan Teknologi Untuk Bahan Ajar Pembelajaran16 February 2019 (5 years ago) Oleh: Dr. Yadi Sutikno, M.Pd. Dosen STAB Maitreyawira yadisutikno@gm... |
Tips Untuk Mahasiswa Agar Sukses Kuliah18 December 2018 (5 years ago) Setiap mahasiswa tentu ingin sukses kuliah. Tentu saja keinginan sukse... |
Membangun Peradaban Kehidupan Manusia (1)15 November 2018 (6 years ago) Evolusi adalah proses yang mesti dilalui menuju peradaban. Harmonis ad... |
Orasi Ilmiah Pada Wisuda Sarjana Ke-12 Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten15 October 2018 (6 years ago) Namo Buddhaya, Damai sejahtera selalu menyertai kita semua, &nb... |
Andai Aku Iron Man15 October 2018 (6 years ago) Sejak kuliah di STAB Maitreyawira yang ada diotak kita mungkin kapanla... |
Kuliah Dengan Google Classroom?07 October 2018 (6 years ago) Baru 1 hari saya mencoba aplikasi pendidikan yang disediakan oleh goog... |
Perkuliahan Jarak Jauh – E Learning?07 October 2018 (6 years ago) Dalam dunia pendidikan tinggi mengenal istilah E-Learning, istilah ter... |