21 May 2020 (4 years ago) | Dhamma | 8016 Viewers |
“Lima elemen,Lima Budi ,dan Lima Sila yang bisa di pahami oleh orang awam. Seperti Empa mata angin , dimana Bumi menjadi poros tengah yang kemudian disebut Tengah Harmonis, bumi bisa menghidupi semua makhluk dan manusia”.
Muasal kelima elemen (unsur) yang ada di alam adalah unsur logam, kayu, air, api, dan tanah disebut wu xing, secara filosofi kelima elemen ini sudah dikembangkan dalam hakikat kitab Dao De Jing (Tao Tek Keng) yang diajarkan oleh Lao Tze ( Taoisme), sedangkan secara konsep dasarnya sudah dikembangkan sejak raja pertama Tiongkok bernama Raja Fu Xi, Baginda Hok Hie (2953 SM- 2838 SM) atau sekitar 5000 tahun lalu. Pada saat itu Raja Fu Xi dengan pengamatannya yang cermat dan seksama terhadap segala perubahan alam dan bentuk-bentuk kehidupan termasuk gerakan tubuh kemudian menyimpulkan bahwa semua gerakan di alam semesta termasuk manusia dan segala isinya berubah mengikuti hukum kehidupan alam atau Li (Sunyata) , beliau menemukan Diagram Delapan Asal yang disebut Pa Kwa/Xian Tian Pa Kwa atau Peta Surgawi. Awalnya Pa kwa ini lebih cenderung dipakai sebagai alat untuk menghitung atau memprediksikan perubahan dan fenomena yang terjadi di alam ini.
Kemudian kelima elemen atau wu xing ini menjadi salah satu konsep yang penting dalam pengobatan tradisional Tiongkok, dijadikan analisa ramalan nasib dan feng shui, yang mau saya jelaskan disini bukan meramal atau pemahaman feng shui (hong sui)nya, tetapi pemahaman hakikat alam atau Li(Sunyata) yang mukjizat dan berhubungan erat dengan kehidupan manusia, terutama hubungannya dengan makanan, kesehatan, dan perilaku manusia. Kemudian dikembangkan dengan konsep yang sama oleh ajaran Khong Hucu tentang Panca Budi, dan oleh Buddha tentang Panca-sila Buddhis. Ketiga aliran berbeda ini mempunyai makna dan hakikat yang satu. Ini yang mau kita pahami dimana letak hakikatnya.
Dalam gambaran Pa Kwa (Diagram Delapan Asal), bahwa alam dengan Empat Penjuru Mata Angin, yaitu Utara (Bei), Selatan(Nan), Timur (Dong), Barat (Xi) dan Bumi (Di) di tengah pusat pertemuannya. Kita bisa menganalisanya bahwa keempat arah mata angin dengan pusatnya adalah Bumi, bila dihubungkan kelima elemen di alam dengan organ tubuh manusia maka arah Utara berunsur air dengan warna putih organ ginjal (kandung kemih), arah Selatan berunsur api dengan warna merah organ jantung (usus halus), Timur berunsur kayu dengan warna hijau organ hati (kandung empedu), Barat berunsur logam dengan warna hitam organ paru-paru (usus besar), sedangkan tengah berunsur tanah dengan warna kuning organ limpa (lambung).
Di alam kita mengenal konsep keserasian, keselarasan, dan keseimbangan. Maknanya alam dengan semua unsur (elemen) berada dalam bumi (tanah), yaitu logam, kayu, air, dan api muncul dari dalam tanah, maka semua makhluk hidup membutuhkan unsur-unsur tersebut untuk dapat hidup dan eksistensinya. Tanah sebagai unsur yang dapat menyeimbangkan elemen lain secara serasi, selaras dan seimbang, maka letak posisi tanah di tengah (zhong) disebut juga Tengah harmonis.
Dalam aksara Tionghoa , istilah Dong(arah Timur) Xi (arah Barat) kalau digabung menjadi dongxi artinya “Barang”, mengapa kedua arah tersebut disebut “Barang”, filosifinya menuurut saya bahwa arah dong atau timur berunsur kayu dan arah xi atau barat berunsur logam, hanya berunsur kayu dan logam yang dapat disebut barang karena ia dapat dipegang genggam dan dipotong, sedangkan arah nan-bei ( selatan-utara) berunsur api dan air, tidak disebut dong-xi atau barang , karena unsur air dan api tidak bisa dipegang genggam dan dipotong. Kalau kita ingin membeli sesuatu di katakan mandarinnya ; mai dong xi, tidak pernah menyebut mai nan bei.
Hidup manusia dengan kelengkapan fisik panca indera dan fungsi lima kelompok kehidupan. Fisik jasmani manusia memiliki tangan dan kaki masing-masing lengkap lima jari, dengan lima organ penting dalam tubuh manusia juga berhubungan dengan lima unsur yang ada dialam internal. Makan makanan dengan pemenuhan Gizi seimbang yang harus memenuhi lima warna,yaitu sayuran warna hitam, merah, hijau, putih, dan kuning atau kombinasinya. Dilengkapi dengan lima rasa ; manis, asam, pahit, pedas dan asin. Semua untuk memenuhi keseimbangan tubuh bagi lima organ penting, yaitu organ ginjal (kandung kemih), jantung (usus halus), hati (kandung empedu), paru-paru (usus besar), dan limpa (lambung). Untuk menjaga tubuh tetap sehat kita harus makan makanan sehat dari kombinasi kelima warna,lima rasa, beraneka ragam masakan menu sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Apalagi menghadapi Wabah Pandemi COVID-19 ini sangat penting menjaga kesehatan, dengan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang. Kehilangan keseimbangan akan membuat manusia sakit dan rentan pada berbagai penyakit. Misalnya kita sakit selalu kekurangan unsur pahit, maka para dokter selalu membuat resep obat pahit ketika kita sakit, ini karena biasanya kita jarang mau makan sayuran pahit.Konsepnya kalau bisa makan makanan yang seimbang, kita pasti akan sehat, ditambah dengan olahraga yang teratur agar unsur yin( negatif) dan yang ( positif) dalam tubuh bersiklus secara baik dan lancar.
Unsur fisik di jaga dengan baik, tidak melalaikan perilaku positif dengan melaksanakan panca-budi,yaitu mengembangkan cinta kasih, pri kebenaran, kesusilaan, kearifan, dan kepercayaan. Praktikan kelima sila (sikap moral) dengan pantang membunuh, mencuri, berzinah, berdusta, dan bermabukan. Ketiga ajaran berharga ini dapat kita praktikan dalam menghindari musibah dan bencara dunia saat ini, yang semakin mengkhawatirkan manusia dunia.
Mari kita kaji ketiga ajaran tersebut bahwa apabila seorang yang melakukan pembunuhan, itu berarti kita telah melukai hati cinta kasih sama kekurangan unsur kayu, bila kita melakukan pencurian, mengambil bukan hak kita termasuk korupsi, berarti kita tidak berprikebenaran sama dengan kekurangan unsur logam, bila melakukan perzinahan berarti tidak bersusilaan sama kekurangan unsur air, bila bermabukan berarti tidak berkearifan sama kekurangan unsur api, dan bila melakukan pendustaan (berbohong) berarti tidak mempunyai kepercayaan sama dengan kekurangan unsur tanah. Pada akhirnya kita mendapat ancaman penyakit organ tubuh seperti penyakit ginjal (kandung kemih), jantung (usus halus), hati (kandung empedu), paru-paru (usus besar), dan limpa (lambung). Ini sudah menjadi hukum alam (Hukum Kesunyataan) yang tidak bisa kita hindari dan alam yang sangat Serasi, Selaras, dan Seimbang yang berlaku secara alamiah. Semoga kita terhindari dari wabah dan penyakit, hidup yang sehat dengan tubuh dan mental yang sehat juga.
Sonika, S.E. S.Ag.,M.Pd. Dosen tetap STAB Maitreyawira
![]() |
In Memoriam(1) Mengenang Mp.prajnasutta Penyampai “kebenaran Suara Nurani” Umat Manusia20 July 2024 (6 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 315 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 213 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 111 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Dunia Satu Keluarga - Oleh Rida Jelita04 December 2023 (1 year ago) SEMANGAT DUNIA SATU KELUARGA OLEH : RIDA JELITA Berbicara Dunia S... |
![]() |
Ulambana; Tradisi Ritual Cit Gwee Pua (kisah Bhiksu Mogallana Menolong Ibunya)29 August 2023 (1 year ago)
|
![]() |
Pahlawan Eco Enzyme Adalah Guru Dhamma “dapur Yang Baik, Bukan Dapur Yang Beracun”.21 July 2023 (1 year ago)
|
|
Memaknai Tahun Baru Lunar Kalender “imlek” *)25 January 2022 (3 years ago) Makna Perayaan Budaya Tionghoa Dalam sejarah Tionghoa dunia... |
![]() |
Refleksi Kesadaran Nurani : Kesadaran Bersama Membangkitkan Semangat Kehidupan25 September 2021 (3 years ago)
|
![]() |
Dengan Kearifan Dan Kasih Menghadapi Pandemi Covid-19 (2)16 July 2021 (3 years ago) DENGAN KEARIFAN DAN KASIH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (2) Melaksana... |
![]() |
Dengan Kearifan Dan Kasih Menghadapi Pandemi Covid-19 (1)16 July 2021 (3 years ago) DENGAN KEARIFAN DAN KASIH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (1) Kehidupan m... |
![]() |
Sebuah Refleksi*) Belajar Dengan Langit-bumi Dan Keteladanan Orang Suci21 April 2021 (3 years ago) Dengan melihat Langit-Bumi kita bisa menjiwai Maha Kasih dan Maha Inda... |
![]() |
Renungan Dan Doa Waisak 2564/202007 May 2020 (4 years ago) Namo Sakyamuni Buddhaya Namo Maitreya Buddhaya Salam Kasih dan Keind... |
![]() |
Refleksi Waisak 2564/202006 May 2020 (4 years ago) Penulis : Sonika, S.E.,S.Ag.,M.Pd., Dosen Tetap STAB Maitreyawira dan ... |
![]() |
Berkah Waisaka30 May 2019 (5 years ago) Setiap tahun umat Buddha memperingati Tri Suci Waisak dengan penuh hik... |
![]() |
Bencana Tak Berpintu29 September 2018 (6 years ago) Ibu Pertiwi Berduka, Indonesia benar-benar berduka dengan datangnya be... |
![]() |
Dhammaniyama Sebagai Fenomena Alam “cosmical Body Of The Lord”29 September 2018 (6 years ago) Kita pernah menyaksikan Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016... |
![]() |
Dharma Bagai Cermin Hidup20 September 2018 (6 years ago) “Segala sesuatu adalah tidak kekal. Berusahalah dengan sungguh-s... |