16 July 2021 (3 years ago) | Dhamma | 1383 Viewers |
Dengan kekuatan doa, sujud nurani dengan ketulusan hati menyelamatkan manusia, kita baru-baru ini setiap umat beragama mendoakan agar terbebas dari Pandemi Covid-19, usaha bersama ini sangat baik, untuk membangun hawa positif, agar cepat terbebas dari wabah bencana yang mendunia. Kita terus bersujud dan bermohon kehadapan Tuhan Yang Maha Kasih dan Maha Indah, memohon kehadapan Buddha Maitreya Yang Maha Kasih. Dengan mengembangkan kebijaksanaan dan kasih untuk keselamatan manusia. Meneladani prilaku Buddha yang memiliki semangat juang menyelamatkan makhluk dan manusia sejak berkalpa kehidupan. Buddha, Bodhisatva, dan Para Suci juga berkorban dengan semangat juang dedikasi yang sangat tinggi. Demikian orang bijaksana dan bercinta kasih yang memiliki semangat perjuangan yang tidak terbatas oleh waktu, tiap kelahiran berikrar menyelamatkan manusia dan makhluk Tri loka.
Sikap hidup yang optimis menghadapi masa depan dengan semangat juang, sikap perilaku yang tulus, hati kasih dan hati abadi, dengan ketenangan dan ketetapan hati dalam membina diri. Orang bijaksana dan kasih tidak bisa dipengaruhi oleh keterikatan duniawi, ia akan melihat segala sesuatu di dunia ini secara realitas (kenyataan) bahwa segala sesuatu adalah anicca, tidak kekal dan menimbulkan dukha, derita yang tanpa aku yang kekal. Maka seorang arif bijaksana selalu melihat dan berbuat demi orang lain dengan tiga kekosongan, yaitu pertama ; Melatih diri dengan kekosongan keakuan(ego-diri), walaupun selalu berbuat menguntungkan orang lain, ia tidak melekat atau terikat pada pahala dan keegoisan. Kedua ; Kekosongan cara/metode meskipun menempuh berbagai cara untuk berkarya memberi pelayanan kepada orang lain, namun tak satupun cara/metode yang ia lakukan melainkan kewajaran nurani. Dalam Kitab Buddha berdialog dengan umatnya, pernah suatu ketika siswanya bertanya: apakah Guru Junjungan telah membabarkan Dharma demikian banyaknya pada semua makhluk dan manusia. Sang Buddha menjawab : Tiada satupun Dharma yang kuajarkan, ku khotbahkan, melainkan Dharma (Kebenaran) telah ada pada masing-masing manusia, maksudnya Kecemerlangan Nurani bukan dicari atau didapatkan dari eksternal manusia. Ketiga : Kekosongan masalah, tiada satu makhlukpun yang tak menghadapi masalah kehidupan, namun harus dihadapi dengan ketenangan pikiran dan niat yang tulus. Secara fisik kita mungkin bisa tenang atau berkonsentrasi, pernahkah kita merenung dan dalam ketenangan menyelamatkan orang lain, inilah yang telah dilaksanakan oleh Sang Buddha, dengan Hati ke Abadian, pada saat gerak dinamis dan statis terus menyelamatkan makhluk Triloka, tidak menjadi alasan seorang tidak mampu menolong orang lain karena ia berbaring di tempat tidur, karena nuraninya memiliki kekuatan yang sangat besar. Kecemerlangan Nurani dengan ketulusan, kasih dan hati abadi berkontak dengan Tuhan Yang Maha Indah dan Maha Kasih, dengan Para Buddha, Bodhisatva, dan Para Suci untuk senantiasa memancarkan kebijaksanaan dan kasihnya kepada semua makhluk Triloka dan umat manusia.
Kesempurnaan dari Sikap arif bijaksana dan Cinta kasih yang manunggal dapat dijadikan pedoman utama dalam membantu Misi keselamatan umat manusia agar terbebas dari bencana Pandemi Covid-19. Dalam Menyelamatkan dunia ini dari segala derita, ketidakstabilan, kemerosotan moralitas, membantu menyempurnakan Maha Ikrar Buddha Maitreya. Hidup ditengah-tengah akhir jaman, apa yang mau kita capai dalam hidup ini agar lebih bermakna, marilah kita memaknai sesungguhnya pilar-pilar yang ditegakkan Buddha Maitreya dalam membangun sebuah Cita-cita Agung Bumi Suci Maitreya.
Grand Master Wang Tzu Kuang (2016, 10-12), Chairman INLA (International Nature Loving Association), mengatakan sikap Altruis sasaran Pendidikan yang mau dicapai dengan ;1) Kehidupan dan kelangsungan hidup penuh makna dengan memberi dan berbagi kebahagiaan bersama. 2) Memberi makna dari perilaku Maitri, cinta kasih, membawa kebahagiaan, sukacita, rukun, dan damai harmonis.3) Pendidikan dan belajar tanpa berhenti, karena tidak mengenal akhir dari pembelajaran. 4) Mahasiswa Maitreya dididik untuk mempunyai jiwa dan sikap mental positif, kepada keluarga, bangsa, dan negara. Terpanggil untuk membagi, manfaatnya untuk diri sendiri, saat bangun pagi sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk keluarga, masyarakat, dan baktikan kepada bangsa dan negara, 5) Terpanggil sadar berjuang memberi kepada keluarga, masyarakat dan negara maka kitalah orang bebahagia di dunia, bukan materi atau jabatan yang dimiliki, sudah tertanam dalam batin kita semua. 6) Hidup bermakna, berguna, dan mulia, penuh cahaya dan sukacita. Membangun hidup berwibawa, kemuliaan, dan makna, maka hidup bercahaya, berbahagia, dan sukacita. 7) Darimana datangnya hati memberi dan berbagi, memberi dan berbagi siap berkorban, bagaikan lilin yang memberikan cahaya kepada orang lain.
Semoga Buddha Maitreya senantiasa memberkati dan memancarkan Kebijaksaan dan Kasih pada kita semua. Semoga wabah Pandemi Covid-19 cepat berlalu, sirna dari bumi ini, semoga kita dan sekalian makhluk berbahagia.
*)Sonika, Dosen STAB Maitreyawira Riau.
![]() |
In Memoriam(1) Mengenang Mp.prajnasutta Penyampai “kebenaran Suara Nurani” Umat Manusia20 July 2024 (6 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 315 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 213 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 111 May 2024 (9 months ago)
|
![]() |
Dunia Satu Keluarga - Oleh Rida Jelita04 December 2023 (1 year ago) SEMANGAT DUNIA SATU KELUARGA OLEH : RIDA JELITA Berbicara Dunia S... |
![]() |
Ulambana; Tradisi Ritual Cit Gwee Pua (kisah Bhiksu Mogallana Menolong Ibunya)29 August 2023 (1 year ago)
|
![]() |
Pahlawan Eco Enzyme Adalah Guru Dhamma “dapur Yang Baik, Bukan Dapur Yang Beracun”.21 July 2023 (1 year ago)
|
|
Memaknai Tahun Baru Lunar Kalender “imlek” *)25 January 2022 (3 years ago) Makna Perayaan Budaya Tionghoa Dalam sejarah Tionghoa dunia... |
![]() |
Refleksi Kesadaran Nurani : Kesadaran Bersama Membangkitkan Semangat Kehidupan25 September 2021 (3 years ago)
|
![]() |
Dengan Kearifan Dan Kasih Menghadapi Pandemi Covid-19 (1)16 July 2021 (3 years ago) DENGAN KEARIFAN DAN KASIH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (1) Kehidupan m... |
![]() |
Sebuah Refleksi*) Belajar Dengan Langit-bumi Dan Keteladanan Orang Suci21 April 2021 (3 years ago) Dengan melihat Langit-Bumi kita bisa menjiwai Maha Kasih dan Maha Inda... |
![]() |
Lima Elemen,lima Budi, Dan Lima Sila Dalam Kehidupan Manusia21 May 2020 (4 years ago) “Lima elemen,Lima Budi ,dan Lima Sila yang bisa di pahami oleh o... |
![]() |
Renungan Dan Doa Waisak 2564/202007 May 2020 (4 years ago) Namo Sakyamuni Buddhaya Namo Maitreya Buddhaya Salam Kasih dan Keind... |
![]() |
Refleksi Waisak 2564/202006 May 2020 (4 years ago) Penulis : Sonika, S.E.,S.Ag.,M.Pd., Dosen Tetap STAB Maitreyawira dan ... |
![]() |
Berkah Waisaka30 May 2019 (5 years ago) Setiap tahun umat Buddha memperingati Tri Suci Waisak dengan penuh hik... |
![]() |
Bencana Tak Berpintu29 September 2018 (6 years ago) Ibu Pertiwi Berduka, Indonesia benar-benar berduka dengan datangnya be... |
![]() |
Dhammaniyama Sebagai Fenomena Alam “cosmical Body Of The Lord”29 September 2018 (6 years ago) Kita pernah menyaksikan Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016... |
![]() |
Dharma Bagai Cermin Hidup20 September 2018 (6 years ago) “Segala sesuatu adalah tidak kekal. Berusahalah dengan sungguh-s... |