11 September 2018 (6 years ago) | Dhamma | 3131 Viewers |
Bagaimana memberi arti dan makna kehidupan tanpa kasih, tak bisa dibayangkan alam tanpa kasih, lingkungan komunitas manusia hidup tanpa kasih dan sesama tanpa kasih. Kasih adalah perbuatan kebenaran yang bersumber dari hati nurani untuk selalu menguntungkan orang lain atau makhluk lain.
Perbuatan kasih adalah sikap peduli (altruis) , yang membagi kasihnya keseluruh penjuru dengan tanpa perbedaan, Menurut Wang Tzu Kuang & Winnie W.Y.Ho. (2016, 8) pengkajian tentang fungsi dan arah pendidikan, mestilah bertitik tolak dari akar manusia yakni “Kasih”, selanjutnya baru tentang manfaat hidup, kegiatan hidup dan perjalanan hidup.
“Kasih” mencakup cinta, kebaikan, harapan, bahagia, gembira, sukacita, alam semesta, termasuk juga hati nurani yang paling sejati, paling bajik, paling indah, paling sakral yang dimiliki secara kodrati. Kelakuan dan pikiran “Pengasih” adalah jujur dari hati terdalamnya, perbuatannya senantiasa memberikan manfaat, mempraktikkan kehidupan mental dan kehidupan spiritual yang “niat positif, kelakuan positif, ucapan positif, aura positif”; perbuatan yang menampilkan nilai hidup yang bersemangat tiada keegoisan dan tiada keakuan.
“Kasih” artinya membuat gembira, menguntungkan orang tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan. “Kasih” dalam arti luas adalah cinta universal dari alam semesta, prinsip keserasian dan keharmonisan seluruh isi alam jagat raya. Manusia adalah bagian dari alam semesta, tentu saja harus menaati prinsip keharmonisan alam raya, barulah dapat bertahan hidup, hidup yang berkelanjutan, apabila tidak demikian, tentu menyimpan dari jalur kebahagiaan, hilang keseimbangan, keberlangsungan hidup pun akan terancam. Level pencapaian tertinggi “Kasih” adalah terwujujudnya “Dunia Satu Keluarga”, yakni situasi dan kondisi yang harmonis dan bahagia antara kehidupan dunia dan prinsip alam semesta.
Keluhuran Hati Kasih, bukanlah sempit pengertiannya, kita selalu membayangkan Orang Suci dengan Kesadaran kesempurnanya, selalu berbuat demi keselamatan dan kebahagiaan semua makhluk. Siapapun yang kita lihat baik dengan orang baik maupun jahat adalah saudara baik kita, permasalahan yang kita hadapi baik yang menyenangkan maupun menyedihkan adalah sama dipenuhi sukacita, segala sesuatu yang menjadi sebab-jodoh manusia adalah wajar dan tiada yang perlu diperdebatkan. Menyadari kebenaran yang demikian kita tidak akan kecewa walaupun menemui problema hidup seburuk apapun. Inilah kasih Hati nurani.
Seberkas kasih dalam diri bila dipancarkan keluar adalah menerangi siapapun disekitar kita, namun bila mencari kasih keluar diri sama dengan mencari Jati diri keluar diri, adalah menemui kesesatan dan kegelapan batin. Kasih yang begitu luas, dalam dan halus telah menjadi sempit dan dangkal karena egois manusia, karena kebencian, kebodohan, ketamakan yang menjadi racun kehidupan manusia. Siapa yang setiap hari menggunakan tiga macam hati demikian adalah tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, yang membawa penderitaan.
Ketiga kondisi batin ini terus berlawanan dan berubah-rubah, yang diibaratkan sun ngo kong atau film “mongkey king” ibarat pikiran yang melompat kesana-kesini. Hanya orang yang San Cang yang bisa mengendalikan, yang penuh dhyana, ketenangan.
Sebutan “Maitreya” artinya penuh kasih, tiada membuang dan tiada kemelekatan sebagai jalan pembinaan yang sempurna. Segala kesempurnaan dan kesejatian telah ada secara azaliah dalam diri manusia, tidak perlu penemuan atau pencarian. Hidup manusia bagaikan mimpi, sandiwara, karena sebab-jodoh muncul dan musnah, namun orang yang berhati kasih tidaklah membuang atau menolaknya namun lebih meningkatkan kesadaran nurani untuk membantu orang lain secara nuraniah.
Seseorang memiliki Hati Kasih akan memaknai arti “melindungi kehidupan, mengasihi kehidupan, memuliakan kehidupan”.
1) Melindungi kehidupan, Menggulirkan wawasan betapa pentingnya “melindungi kehidupan”, keseluruhan hidup dan keharmonisan; tidak menyakiti, tidak membenci, tidak menganiaya, tidak menyia-nyiakan hidup. Dimulai dari bagaimana memperlakukan hidup sendiri, mengerti, memahami makna hidup, tujuan dan nilainya, afirmasi terhadap hidup sendiri, bisa merawat diri menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, membangun kebiasaan sikap dan kelakuan yang positif serta falsafah hidup yang progresif. Juga menghormati kehidupan orang lain, membantu orang lain mencapai kehidupan yang sehat dan kebiasaan hidup yang positif, bertambah luas hingga semua bentuk kehidupan, hak hidup semua makhluk, hemat dan tepat guna sumber daya alam, sayang berkah, kebersamaan hidup dan kemilikan bersama.
2) Mengasihi kehidupan, emangat dinamis dan berjuang, optimis dan progresif, harmonis dan kebersamaan hidup; senantiasa senyum menghiasi wajah, dapat respek, toleransi, syukur terhadap segala-galanya, baik terhadap orang, pekerjaan maupun makhluk, isilah kehidupan dengan kesukacitaan dan kebahagiaan berlimpah. Bermula dari mengasihi kehidupan sendiri, berkembang ke mengasihi kehidupan orang lain, membantu semua kehidupan hidup dinamis dan progresif, sukacita dan bahagia. Dari aspek mental, mengembangkan perbuatan yang altruis, menguntungkan orang,membangun relasi yang harmonis antar manusia. Semua makhluk yang hidup di udara, di darat, di laut serta tetumbuhan, memiliki kehidupan. Melalui hubungan manusia dengan lingkungan, dan alam semesta, saling menghormati saling menjaga, barulah berpengharapan dapat hidup berkelanjutan. Hubungan manusia dan alam, mencapai keseimbangan dan ketertiban, kemuliaan bersama dan kegembiraan bersama. Dan
3) Memuliakan kehidupan, meneladani langit, bumi dan laksa makhluk, yang selalu memberi (menguntungkan) semua kehidupan, melayani dan mengabdi tanpa pamrih, menampilkan kemuliaan hidup, terang yang enyinari dan mensejahterakan semua makhluk. Dengan garis hidup yang terbatas, menghasilkan nilai hidup yang tiada batas, mulai dari sendiri hingga orang lain, membantu orang lain juga ikut serta dalam pemuliaan kehidupan. Mulai dari bermanfaat bagi sendiri, hingga keluarga, masyarakat, bangsa dan negara bahkan dunia dan seluruh alam semesta. Demikianlah, mulai dari individu hingga alam semesta. Memadukan kekuatan semua orang, bersama-sama mewujudkan dunia yang sentosa, kebersamaan berkah dan sukses bersama.
*)Penulis Sonika, Dosen Tetap STAB Maitreyawira.
In Memoriam(1) Mengenang Mp.prajnasutta Penyampai “kebenaran Suara Nurani” Umat Manusia20 July 2024 (5 months ago)
|
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 315 May 2024 (8 months ago)
|
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 213 May 2024 (8 months ago)
|
Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, Dan Bahagia*) - Bagian 111 May 2024 (8 months ago)
|
Dunia Satu Keluarga - Oleh Rida Jelita04 December 2023 (1 year ago) SEMANGAT DUNIA SATU KELUARGA OLEH : RIDA JELITA Berbicara Dunia S... |
Ulambana; Tradisi Ritual Cit Gwee Pua (kisah Bhiksu Mogallana Menolong Ibunya)29 August 2023 (1 year ago)
|
Pahlawan Eco Enzyme Adalah Guru Dhamma “dapur Yang Baik, Bukan Dapur Yang Beracun”.21 July 2023 (1 year ago)
|
Memaknai Tahun Baru Lunar Kalender “imlek” *)25 January 2022 (2 years ago) Makna Perayaan Budaya Tionghoa Dalam sejarah Tionghoa dunia... |
Refleksi Kesadaran Nurani : Kesadaran Bersama Membangkitkan Semangat Kehidupan25 September 2021 (3 years ago)
|
Dengan Kearifan Dan Kasih Menghadapi Pandemi Covid-19 (2)16 July 2021 (3 years ago) DENGAN KEARIFAN DAN KASIH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (2) Melaksana... |
Dengan Kearifan Dan Kasih Menghadapi Pandemi Covid-19 (1)16 July 2021 (3 years ago) DENGAN KEARIFAN DAN KASIH MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (1) Kehidupan m... |
Sebuah Refleksi*) Belajar Dengan Langit-bumi Dan Keteladanan Orang Suci21 April 2021 (3 years ago) Dengan melihat Langit-Bumi kita bisa menjiwai Maha Kasih dan Maha Inda... |
Lima Elemen,lima Budi, Dan Lima Sila Dalam Kehidupan Manusia21 May 2020 (4 years ago) “Lima elemen,Lima Budi ,dan Lima Sila yang bisa di pahami oleh o... |
Renungan Dan Doa Waisak 2564/202007 May 2020 (4 years ago) Namo Sakyamuni Buddhaya Namo Maitreya Buddhaya Salam Kasih dan Keind... |
Refleksi Waisak 2564/202006 May 2020 (4 years ago) Penulis : Sonika, S.E.,S.Ag.,M.Pd., Dosen Tetap STAB Maitreyawira dan ... |
Berkah Waisaka30 May 2019 (5 years ago) Setiap tahun umat Buddha memperingati Tri Suci Waisak dengan penuh hik... |
Bencana Tak Berpintu29 September 2018 (6 years ago) Ibu Pertiwi Berduka, Indonesia benar-benar berduka dengan datangnya be... |
Dhammaniyama Sebagai Fenomena Alam “cosmical Body Of The Lord”29 September 2018 (6 years ago) Kita pernah menyaksikan Gerhana Matahari Total pada 9 Maret 2016... |
Dharma Bagai Cermin Hidup20 September 2018 (6 years ago) “Segala sesuatu adalah tidak kekal. Berusahalah dengan sungguh-s... |